Rabu, 22 Februari 2012

Sudah Tepatkah “i-positioning” Kamu?...


 
Sangat disayangkan, banyak orang yang mau sukses, tahu mau ‘ke mana’ tapi tidak tahu bagaimana mereka harus bertindak. Mereka tidak tahu bagaimana memposisikan dirinya, ketika bertemu dengan berbagai macam orang. Mereka tidak tahu bagaimana harus menyesuaikan dirinya. Mereka tidak tahu apa yang harus dikatakannya, bagaimana cara berpakaian yang pantas, dan sebagainya.


Mereka clueless dalam “i-positioning”, ngga tau mesti gimana.
Karena passion dan background saya adalah brand management, saya senang memperhatikan dan menganalisa brand-brand di luar sana. Ketika saya melihat segala sesuatu, seringkali benak saya langsung mengaitkan dengan strategi brand yang saya pelajari selama kuliah, ditambah dengan pengalaman saya sebagai praktisi pembuat, pengembang, dan pengelola berbagai brand: Nike, League, Umbro, Oakley, Hard Rock Cafe Jakarta, Hard Rock Cafe Bali, Haagen Dazs, JIM, Rolling Stone Indonesia magazine, Rolling Stone Cafe Jakarta, dan buku “Young On Top”.
Setiap brand pasti memiliki brand positioning yang jelas. Ketika brand tersebut ingin me-launch sebuah produk, positioning produknya pun biasanya sudah dipersiapkan jauh sebelum produk tersebut didesign, didevelop, dan dilaunch.
Saya ambil contoh, brand yang kebetulan sekarang ini dekat dengan saya karena kesamaan positioningnya. Samsung. Apa hubungannya saya dengan brand ini?
Baru-baru ini, Samsung meluncurkan produk laptop terbarunya: Samsung 9 Series. Kalau saya cermati, positioning laptop Samsung 9 Series ini sangat jelas. Produk ini terbuat dari bahan yang digunakan untuk membuat jet tempur (duralumin), menjadikannya sebagai salah satu laptop teringan (1.31kg) dan tertipis (16.3mm) yang ada di dunia saat ini. Ditunjang dengan batery yang tahan lebih lama dibandingkan dengan laptop-laptop lain, kalau ngga salah bisa sampai 7jam aktif! Memiliki design yang sangat sleek (modern, keren). Memiliki ‘fast start’, sehingga dari posisi hybernate ke posisi aktif hanya butuh waktu 3 detik. Ditambah dengan sensor cahaya yang bisa secara otomatis membuat backlight keyboard dan monitor menyesuaikan keterangan dan keredupannya, membuat laptop ini cocok untuk suatu segment market tertentu.
Nah, feature produk yang saya sebutkan di atas membuat produk ini cocok untuk segment executive muda yang career oriented, apakah mereka yang sedang atau sudah berada di TOP. Cocok untuk mereka yang bekerja dengan ‘kecepatan’, fashionable, dinamis, dan mobile (tidak stay di kantor saja, tapi meeting sana sini). Makanya saya pun merasa inilah laptop yang ‘sooo ME’. Koq bisa?
Karena “i-positioning” saya sendiri boleh dibilang hampir sama persis dengan target marketnya Samsung 9 Series. Saya tidak perlu setiap hari memakai jas dan memakai sepatu mahal ketika ke kantor atau meeting dengan orang. “I-positioning” saya memang adalah seorang pengusaha yang relatif muda, saya merasa masih berjuang untuk membesarkan beberapa perusahaan yang saya miliki, selain juga perduli dengan kemajuan kaum muda Indonesia. Kalau saya berjas setiap hari, saya rasa, kedekatan saya dengan anak-anak muda Indonesia tidak akan terjadi…
“I-positioning” ini jugalah yang membuat saya, ketika berbicara dan memilih perbendaharaan kata-kata untuk penulisan buku, tidak menggunakan bahasa formal dan kata-kata ‘tinggi’. Saya ngga mau dibilang pintar (ngga perlu), karena yang terpenting untuk saya adalah ketika message yang ingin saya sampaikan, sampai kepada orang yang saya ajak bicara maupun pembaca yang membaca buku saya.
Siapa kamu? Sudah tepatkan posisi kamu saat ini? Kalau kamu belum pernah memikirkan bagaimana “i-positioning” kamu, pikirkanlah dari sekarang. Setiap manusia yang memiliki nama, adalah ‘sebuah brand’.

Sumber: Kaskus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...